Kamis, Juli 03, 2008

Strategi Pembangunan SDM Lokal

Strategi Pembangunan SDM Lokal Melalui Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Sebagai Modal Pembangunan Daerah

Pendahuluan
Reformasi yang terjadi tahun 1998 membawa perubahan yang sangat mendasar terhadap semua aspek kehidupan Bangsa Indonesia. Perubahan itu disebabkan oleh perubahan politik dan tata pemerintahan yang semula bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Dalam pemerintahan sentralistik, hampir semua kebijakan penting dan kendali pemerintahan dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah, Propinsi dan Kabupaten/Kota menjadi pelaksana dari kebijakan pemerintah pusat, Jakarta. Pada saat ini fungsi dan wewenang pemerintah daerah lebih besar dalam membuat kebijakan dan melaksanakannnya sesuai dengan variasi potensi, dan kepentingan pengembangan daerahnya masing-masing.
Salah satu desentralisasi pendidikan adalah desentralisasi kurikulum. Pemerintah, c.q. Departemen Pendidikan Nasional hanya menentukan standar-standar minimal yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan di tingkat daerah. Standar minimal itu berupa standar kompetensi lulusan, standar isi, standar evaluasi, dan standar sarana dan prasarana. Pengembangan lebih jauh terhadap standar-standar tersebut diserahkan kepada daerah masing-masing. Dengan adanya desentralisasi kebijakan itu, maka daerah dapat mengembangkan potensi wilayahnya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Salah satu kebijakan yang dapat dikembangkan adalah membuat kurikulum sekolah yang berbasis keunggulan lokal dan global.
Masing-masing daerah mempunyai keunggulan potensi daerah yang perlu dikembangkan yang lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah sangat bervariasi. Dengan keberagaman potensi daerah ini pengembangan potensi dan keunggulan daerah perlu mendapatkan perhatian secara khusus bagi pemerintah daerah sehingga putra daerah tidak asing dengan daerahnya sendiri dan faham tentang potensi dan nilai-nilai serta budaya daerahnya sendiri, sehingga putra daerah (SDM Lokal) dapat mengembangkan dan memberdayakan potensi daerahnya sesuai dengan tuntutan ekonomi global yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia. Diharapkan dengan ekonomi global tersebut, masing-masing daerah ingin berlomba bersaing dengan negara lain untuk memasarkan keunggulan daerahnya sendiri.


Permasalahan
Bagaimana pendidikan di wilayah yang memiliki keunggulan lokal bahkan mampu bersaing secara global, apakah anak sekolah di Pulau Bangka tahu dan bisa mengoptimalkan potensi Kabupaten Bangka atau bahkan tak peduli tentang keunggulannya?
Salah satu pilar keberhasilan dalam persaingan global adalah tersedianya SDM yang terdidik, terampil, kreatif dan innovatif dalam jumlah yang memadai di berbagai bidang. SDM yang demikian hanya dapat diperoleh melalui pembinaan yang intensif dan terarah, baik melalui pelatihan, pendidikan maupun penelusuran bakat yang diselenggarakan secara berkesinambungan. SDM yang mampu menggali, memahami, mengembangkan potensi daerahnya kita sebut sebagai SDM lokal unggulan.
Permasalahannya, bagaimana peran pemerintah daerah mengintegrasikan bidang pendidikan dengan menciptakan SDM local yang mampu mengembangkan potensi daerahnya sehingga mampu bersaing secara global.

Pembahasan

Untuk menjawab pertanyaan diatas, perlu adanya paradigma baru pendidikan, yaitu Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Maksudnya adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.
Keunggulan lokal bisa meliputi hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan jalan keluar terbaik untuk keluar dari sistem kurikulum yang cenderung mematikan kretivitas lokal. Pendidikan selama ini, cenderung terpola, seragam, ikut maunya pusat, padahal dalam pelaksanaannya didaerah banyak yang menabrak potensi lokal. Akibatnya, output pendidikan sering tidak sanggup untuk menyikapi gejala lokal. Termasuk potensi lokal belum banyak dijamah oleh pendidikan yang cenderung seragam tadi.

Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah menciptakan SDM lokal yang memahami keunggulan lokal daerah dimana dia tinggal, memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal daerah tersebut, selanjutnya mampu mengolah sumber daya, terlibat dalam pelayanan / jasa atau kegiatan lain yang berkaitan dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh pendapatan dan melestarikan budaya / tradisi / sumber daya yang menjadi ungulan daerah serta mampu bersaing secara global.
SDM local yang tercipta melalui proses pendidikan berbasis keunggulan local & global diharapkan dapat lebih memberdayakan potensi daerahnya sehingga mampu meningkatkan pendapatan atau meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).

Penutup
Untuk dapat merubah Indonesia menjadi sebuah negara besar mampu bersaing secara global diperlukan penciptaan SDM local yang berpikir global melalui perbaikan mendasar mulai dari perspektif pendidikan. Karena melalui pendidikan yang benar, baik dan terarah, mampu mengangkat potensi local dalam pengembangan kurikulum diharapkan lahirnya SDM local yang kompetitif memajukan daerah dan mampu menggali potensi daerah untuk bersaing secara global. Selain itu minimal diperlukan tiga langkah strategis dalam pengembangan SDM local kedepan, yaitu:

1. Mengkaji ulang program pendidikan yang telah ada dan mengembangkan arahan program pendidikan sesuai potensi daerah dan kebutuhan industri serta tuntutan globalisasi.
2. Pemerintah Daerah harus menginventarisasi keunggulan lokal dan global apa yang dapat dikembangkan daerahnya yang bisa dijadikan materi dalam penciptaan SDM local.
3. Menyediakan Insfrastruktur pendukung bagi pembangunan, pelestarian, pengembangan SDA, SDM local. Melalui kebijakan pemerintah daerah dengan melibatkan pengembang swasta serta masyarakat agar pembangunan lebih cepat terealisasi.
4. Maka dipandang perlu Penyelenggaraan Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan di SD/MI, SMP/MTs, DAN SMA/MA/SMK agar kebijakan untuk mengintegrasikan bidang pendidikan dengan pengembangan wilayah secara keseluruhan dalam hal ini kearifan local dapat berjalan secara berkesinambungan.


Daftar Referensi

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal & Global November 7, 2007 by dedidwitagama

Adisubroto, A. (1995). Nilai Hidup dan Peranannya dalam Pembangunan serta Kualitas Sumber Daya Manusia. Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Gomes, F.C. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset, Yogyakarta.
Hasibuan, S. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia: Pendekatan Non Sekuler.
Muhamadiyah University Press, Surakarta.

Tidak ada komentar: